Text
menerapkan gaya editing discontinuity pada film fiksi' benang merah": lap. karya
Penerapan gaya editing discontinuity padsa film fiksi "benang merah" ini bertujuan untuk menciptakan film dengan teknik editing bergaya discontinuity, menciptakan lompatan ruang dan waktu melalui gaya editing discontinuity pada film fiksi, "benang merah" yang beralur flashback, dan mengaplikasikan teknik jump cut pada adengan-adengan penghubung antar babak. Karya ini berbentuk film fiksi, bergenre drama thiller, dengan durasi 30 menit. Bercerita tentang gagalnya penanaman kepribadian anak sejak usia dini yang mengaakibatkan gangguan kejiwaan psikopat.
Pada tahap pembuatan film, ada tiga proses yang dilalui yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Pra produksi merupakan tahap persiapan pembuatan film, mulai dari menentukan ide, ide, naskah, persiapan alat dan pemilihan kerabat kerja. Proses produksi, perwujudan dari semua perencanaan, serta pasca produksi tahap mengolah hasil akhir dalam sebuah film.
konsep estetik penciptaan karya seni ini adalah bahwa tipe program cerita/fiksi memungkinkan untuk menerapkan gaya editing discontinuity guna menunjukan perbedaan ruang dan waktu, terutama pada adegan-adegan kilas balik (flahback). Dalam karya ini, peran editing dapat meningkatkan aspek informasi keterangan waktu dan tempat kejadian dalam pengadean, untuk mendukung mise on scene. teknik ini menghasilkan rangkaian adeganyang secara visual dapat menunjukan perbedaan ruang dan waktu film sebagai setting masa lalu dan setting pada masa kini.
Kata kunci: editing discontinuity, psikopat, flashback
Tidak tersedia versi lain