Text
Makna Dan Keberlansungan Praktik Permainan Koa Sebagai Fenomena Budaya Di Nagari Duo Koto Kabupaten Agam Sumatera Barat : tesis CD
Kemampuan manusia dalam menggunakan pikiran dalam memproduksi, menerapkan serta mempertahankan suatu permainan, merupakan fenomena budaya yang hadir dalam ruang kehidupan manusia. Tulisan ini merupakan seuatu penelitian yang berorientasi kan pada salah satu permainan kuno yang masih tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat Nagari Duo Koto Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Provinsi Sumatra Barat. Secara fundamental permainan ini juga berkembang di berbagai wilayah di Indonesia dengan penyebutan yang berbeda. Di Minangkabau, permainan ini dikenal dengan istilah Koa, sedangkan daerah lainnya seperti bali dan jawa menyebutnya dengan istilah ceki dan kartu jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap azas utama permainan Koa dalam bentuk kajian makna dan menganalisis bagaimana keberlangsungan praktik permainan Koa pada suatu masyarakat. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan etnografi. Data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori simbol, teori praktik dan teori struktural fungsional. Hasil dari penelitian ini dijelaskan melalui makna dalam pola permainan Koa. Bentuk utama hasil penelitian ini adalah sebagaimana Azas utama suatu permainan Koa merupakan permainan yang berlandaskan pada etika normatif yang dilahirkan melalui tindakan dan dikendalikan melalui bahasa. Bahasa dalam hal ini meliputi bahasa verbal maupun nonverbal menghasilkan sebuah makna yang menguasai sebuah tindakan individu. Ketentuan ini dilandasi akan hukum yang berpedoman dan bersumber dari Adat dan Agama Islam. Penyebab berlangsungnya praktik permainan Koa dilandasi akan habitus, dan kapital yang dimiliki. Individu mereproduksi habitus dan kapital yang merupakan hasil ekstraksi dan internalisasi dari berbagai unsur, yang kemudian dikelola dalam bentuk dan skema yang berbeda. Aspek lainya diperankan oleh kehadiran fungsi yang bersumber dari praktik permainan Koa, sehingga mekanisme tersebut mampu melahirkan apa yang disebut dengan fungsi manifes, fungsi laten dan disfungsi. Kata Kunci: Permainan Koa, Pola Makna, Praktik, Fungsi, Semiologi.
Tidak tersedia versi lain