Text
Perubahan Tradisi Maanta Pitah Bajuadah Di Nagari Sicincin Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat: skripsi +VCD
"Penelitian ini membahas tentang “Perubahan Tradisi Maanta Pitah Bajuadah Di Nagari Sicincin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan tradisi maanta pitah bajuadah dan yang menyebabkan terjadinya perubahan tradisi maanta pitah bajuadah. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori perubahan sosial oleh Antropolog J.L Gillin dan J.P Gillin (dalam Suyanto, 2009:263). Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan metode etnografi. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun temuan dalam penelitian ini, adalah adanya perubahan dalam tradisi maanta pitah bajuadah, biasanya juadah dibuat dan dipersiapkan secara bergotong royong (komunal) oleh kalangan perempuan di rumah pihak perempuan. Sekarang ini, semuanya hanya diserahkan kepada jasa pembuatan juadah (individu) serta juga dikerjakan oleh laki-laki. Terkait dengan isian pada juadah, adanya pengurangan salah satu unsur juadah, selanjutnya ketika dahulunya pitah bajuadah diantarkan ke surau oleh masyarakat dengan cara juadah dan beras pitah di telang atau dipikul lalu berjalan kaki bersama-sama dan kalau jaraknya jauh ada masyarakat yang menggunakan becak. Terkait dengan terjadinya modernisasi saat sekarang, diantarkan dengan menggunakan mobil pribadi dan mobil sewaan. Perubahan juga menyebabkan hilangnya nilai kebersamaan dan rasa persaudaraan dalam masyarakat. Terjadinya perubahan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, karena kerumitan dan keterbatasan kemampuan masyarakat dalam membuat juadah, perkembangan perekonomian dan teknologi ditengah masyarakat, serta lingkungan tempat tinggal. Kata kunci: Tradisi, Pitah Bajuadah, Perubahan."
Tidak tersedia versi lain