Text
Komposisi musik ‘mambasuik dari bumi’ bersumber dari kesenian dikia rabano di Nagari Lasi Kecamatan Canduang Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat: skripsi karya seni + CD
Islam seperti Isra’ Miraj’dan upacara-upacara adat seperti: batagak pangulu, arak- arakan baralek, babaua setelah anak bayi potong abuak, dan arak-arakan khatam Al-quran. Kesenian ini biasanya dimainkan oleh empat sampai sembilan orang pemain laki-laki. Pada penggarapan karya ini pengkarya memilih gua guguah ciek yang terdapat di Jorong Lasi Mudo Nagari Lasi Kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Guguah Ciek memiliki kasus musikal yang menarik yaitu siapapun dari seluruh pemain, salah satu diantaranya bisa berperan sebagai pasu untuk memberikan kode/tanda dalam permainan. Pengkarya menjadikan hal ini sebagai sumber garap untuk digarap kedalam bentuk komposisi musik. Karya ini digarap dengan menggunakan metode pendekatan Re-interpretasi tradisi. Mewujudkan ide/gagasan yang bersumber dari kesenian dikia rabano gua guguah ciek, dengan menafsirkan dan memahami kode/tanda yang bisa diperankan oleh siapapun dari seluruh pemain tersebut. Melalui garapan karya komposisi musik “Mambasuik dari Bumi” pengkarya mencoba menghadirkan beberapa bentuk kebaruan dalam berbagai aspek garap sesuai dengan konsep yang ditawarkan. Menggunakan pendekatan Re-interpretasi tradisi pengkarya ingin berbagi pengalaman musikal yang bisa memberikan kontribusi demi perkembangan komposisi musik. Pengkarya menggunakan instrumen oud, rabano, media elektro musik dengan perangkat DAW yang terhubung ke laptop, instrumen non konvensional berupa mangkuk stainless steel segala ukuran, dan klarinet sebagai media ungkap.
Tidak tersedia versi lain