Text
Sarkasme sebagai rangsang cipta dalam karya seni lukis
Manusia adalah mahkluk yang dinamis dan tidak terlepas dari sosial, budaya, ekonomi, pengaruh sejarah, juga spiritual. Perkembangan pemikiran rasional, logis dan evolusioner membentuk kepribadan setiap individu. manusia pada dasarnya adalah mahkluk saling membutuhkan satu sama lain dan saling memahami, namun dari fenomena yang ada, terutama dilingkungan perngkarya sering sekali terjadi justifikasi negatif antar satu individu terhadap individu lain, seperti kasus buli cemooh, hujatan, kekerasan mental atau dalam kata lain disebut sarkasme. sarkasme berarti kata pedas untuk menyakiti hati atau perasaan orang lain. Dalam bahasa Indonesia sarkasme adalah salah satu majas (gaya bahasa). Dilingkungan pengkarya, pengkarya sering menemukan seseorang yang mengucapkan bahasa sarkasme. Dimedia sosial juga dalam beberapa tahun belakangan ini, netizen, terutama di Indonesia masih banyak orang-orang yang menghujat orang lain dengan bahasa yang tak pantas (sarkas) terutama terhadap kalangan artis, selebritis, maupun pemerintahan. Oleh karena fenomena tersebut penulis berusaha memahami lebih dalam tentang sarkasme untuk menciptakan karya lukis berdasarkan perasaan penulis terhadap sarkasme melalui metode penciptaan dimulai dari persiapan, perancangan, perwujudan hingga penyajian karya. Penulis menggunakan media atau bahan yang konvensional seperti cat akrilik, kanvas, dengan menggunakan teknik plakat dikarenakan penulis sudah terbiasa menggunakannya dalam proses berkarya sebelumnya. Penciptaan karya ini menghasilkan lima buah karya lukis yang berjudul, latongon, menusuk ke hati, terisolir, buang dan mari kita tonton
Tidak tersedia versi lain