Text
Menyutradarai film fiksi tungga babeleang dengan menerapkan ekspresi untuk memperlihatkan perubahan emosi tokoh Laiman: skripsi + CD
Film Fiksi Televisi Tongga Babeleang menceritakan seorang anak laki-laki tunggal di Minangkabau yang disuruh merantau oleh ibunya karena tanah peladangan da rumah yang ditinggalinya merupakan harta pusaka kaum dan harus dikembalikan karena tidak memiliki saudara perempuan. Sesuai dengan tema besar cerita film ini digarap dengan genre drama keluarga. Seorang anak laki-laki tidak berhak mendapat harta warisan melainkan hanya hak pakai dan pengelolaan yang bersifat sementara. Hak sepenuhnya jatuh kepada anak perempuan karena sistem kekerabatan di Minangkabau menurut garis keturuban ibu (matriliniel). Apabila dalam suatu keluarga tidak memiliki keturunan anak perempuan, makasetelah pewaris meninggal, harta tersebut dikembalikan pembagian berikutnya kepada niniak mamak kaum (suku). Pengkarya akan menerapkan ekspresi untuk memperlihatkan perubahan emosi pada tokoh utama Laiman. Ekspresi sebagai pernyataan batin seseorang dengan berkata, bergerak dengan catatan ekspresi itu tumbuh karena dorongan menjelmakan perasaan atau buah pikiran. Ekspresi dapat mengembangkan sifat kreatifitas seseorang. Ekspresi ini akan penulis terapkan pada tokoh utama Laiman. Dengan tujuan untuk memperlihatkan perubahan emosi tokoh utama yang awalnya tenang dan bahagia dengan ekspresi wajah tersenyum menjadi sedih dan heran dengan ekspresi mengerutkan kening, termenung kemudian meneteskan air mata.
Kata kunci : harato pusako tinggi, matrinlinial, ekspresi
Tidak tersedia versi lain