Text
Penciptaan film dokumenter melihat perawan dengan gaya dokumeter expository: skripsi karya + CD
"Film dokumenter yang berjudul Melihat Perawan ini menerapkan gaya penuturan dokumenter expository. Dokumenter expository merupakan gaya dokumenter yang bisa dibilang konvensional karena banyak dokumenter yang hadir dengan gaya ini. Dokumenter expository merupakan dokumenter yang mengandalkan narasi untuk menuntun cerita dalam film. Dokumenter mempunyai kontribusi terhadap pembelajaran yang ada disekitar kita sehari harinya. Penggarapan karya Melihat Perawan diaplikasikan dalam bentuk media audio visual yaitu film dokumenter. Dokumenter adalah upaya menceritakan kembali sebuah kejadian atau realitas menggunakan fakta dan data. Melihat Perawan menceritakan sebuah fenomena yang sudah ada dari dulunya yaitu isu tentang keperawanan. Masyarakat umumnya menganggap tabu sebuah topic pembicaraan jika menyangkut dengan seks karna itu dianggap kotor. Namun jika itu dianggap kotor terus menerus akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan mengenai seks tersebut. Untuk menghindari hal tersebut masyarakat kita harus mendapatkan pendidikan seks dengan baik. Film Melihat Perawan memiliki struktur penceritaan tiga babak, babak pertama memaparkan keperawanan di masyarakat umum, selanjutnya babak kedua memaparkan sebuah tradisi pemeriksaan keperawanan di Ulakan Tapakis, Padang Pariaman yaitu sampai alek. Pada babak ketiga memaparkan bagaimana pendidikan seks yang ada dimasyarakat. Untuk mendukung itu semua pada film ini menggunakan penerapan konsep kamera dekoratif dan editing kompilasi.
Kata kunci : Dokumenter, Perawan, Expository
"
Tidak tersedia versi lain