Text
Dibawah 35°C terinspirasi dari klasifikasi gejala hipotermia dari penggaranpan tari tunggal kontemporer: skripsi karya seni + CD
"Karya tari ini berjudul Di Bawah 35°C terinspirasi dari sebuah fenomena yang dialami oleh penanjak gunung yaitu hipotermia. Hipotermia adalah keadaan suhu tubuh yang turun di bawah 35°C yang menyebabkan fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya mengalami gangguan. Gejala yang terjadi pada penderita hipotermia yang menjadi ketertarikan dan fokus pada karya ini. Untuk menggarap konsep menjadi sebuah karya tari maka pengkarya meggunakan salah satu metode untuk penggarapan karya yaitu pengumpulan data atau observasi, pengolahan data, studi pustaka, eksplorasi, penataan gerak, improvisasi, pembentukan dan evaluasi melalui konsep pendekatan inovasi dan interpretasi. Karya Di Bawah 35°C terdapat tiga bagian. yaitu bagian pertama hipotermia dengan klasifikasi ringan dengan gerak bergetar dengan postur mengecil atau menringkuk menggunakan musik iringan suara angin dan piano, bagian dua hipotermia dengan klasifikasi sedang, tubuh kaku, postur tubuh tegang dengan tenaga yang kuat menggunakan musik pengiring suara hujan, petir dan cello, pada bagian tiga yaitu hipotermia dengan klasifikasi berat, kesulitan bernafas, menggunakan gerak-gerak kontrek menggunakan musik iringan suara elektrocardiogram, alunan suara wanita, dan suara angin. Karya ini di pertunjukkan di pentas arena gedung Boestanul Arifin Adam dan menggunakan rias cantik panggung melalui rias korektif dengan kostum jaket bulu berwarna ungu, baju kaos turtleneck berwarna ungu, celana cargo panjang berwarna hitam, sarung tangan berwarna hitam, kaos kaki berwarna hitam mengkilap dan ungu.
Kata kunci : Gejala, hipotermia, klasifikasi.
"
Tidak tersedia versi lain