Text
Jangkol sebagai Inspirasi dalam Karya Seni Grafis: lap. Karya + CD
Jangkoi sebagai Inspirasi dalam Karya Seni Grafis merupakan karya seni grafis terinspirasi dari benda budaya yang masih ada di dalam kehidupan masyarakat Kerinci. Benda budaya tersebut adalah Jangkoi. Jangkoi digunakan untuk mengangkut padi yang sudah dituai (dipotong). Bentuk Jangkoi mirip dengan keranjang besar yang terbuat dari rotan. Jangkoi pada masa lampau sangat mudah ditemukan di daerah Kerinci karena banyak diproduksi oleh pengrajin untuk kebutuhan petani. Keberadaannya saat ini terkesampingkan oleh perkembangan teknologi, benda ini dahulunya sangat dekat dengan masyarakat namun sekarang sudah mulai menghilang dan tidak difungsikan lagi karena alat-alat tranportasi sangat terjangkau, dan lebih praktis seperti kendaraan bermotor, gerobak dorong dan lain-lain. Ide penciptaan karya berangkat dari keberadaan Jangkoi ditengah kehidupan masyarakat Kerinci yang tidak difungsikan lagi, sementara Jangkoi termasuk benda budaya yang perlu dilestarikan. Karya seni Jangkoi diciptakan melalui kerya seni grafis dengan konsep/gaya Surrealisme.
Surrealisme merupakan psikis murni dengan proses pemikiran yang sebenarnya untuk diekspresikan secara verbal. Metode yang digunakan dalam penciptaan melalui tahapan sistematis yakni; eksplorasi, eksperimen, perenungan dan pembentukan. Simbol yang hadir berbagai macam bentuk visualnya berupa simbolik. Karya digarap menggunakan teknik grafis konvensional yakni cetak tinggi (reliefprint) pewarnaannya menggunakan handcolouring. Proses perwujudan karya mixmedium yang merupakan perwujudan dari rasa prihatin pengkarya terhadap keberadaan. Hasil ciptaan karya seni grafis dengan judul Timpaik (Terhimpit), Tagiluih (Tergilas), Takeka (Terkekang), Ingak Waktau (Ingat Waktu), Kaehlah (Cepatlah), Mok Malupao (Jangan Dilupakan), Ungeo Terbea (Bawa Terbang).
Tidak tersedia versi lain