Text
Motif Kuciang Lalok sebagai rangsang cipta kursi goyang anak ana: Lap. karya + CD
Motif kuciang lalok adalah sebutan dari salah satu bagian ornamen fauna di Minangkabau yaitu, kucing tidur. Motif kuciang lalok secara garis besar diciptakan sebagai bagian intraksi Minangkabau untuk memberi peringatan dari kebiasaan negatif yang bersifat tabu dalam kehidupan masyarakat. Sementara konsep karya yang diciptakan adalah motif kuciang lalok yang telah diubah dengan teori distorsi. Metode penciptaan yang digunakan dimulai dari langkah eksplorasi, yaitu pencarian tentang sumber ide yang diaplikasikan dalam pembuatan karya. Selanjutnya
perancangan, yaitu pembuatan desain alternatif, desain terpilih, dan membuat desain ukuran sebenarnya dan dilanjuti dengan proses penggarapan karya. Adapun karya ini diwujudkan dengan bahan utama kayu surian dan bahan finishing menggunakan cat
berbahan poly urethane (PU) dan nitro cellolose (NC). Lalu dilanjuti dengan teknik yang digunakan yaitu, teknik scroll, teknik bubut, teknik ukir sedang dan teknik kontruksi. Karya yang diciptakan pada tugas akhir ini berupa tiga dimensi berbentuk kursi goyang anak-anak berukuran 100x70x30. Karya yang diciptakan sebanyak tujuh unit karya dengan judul kursi goyang anak-anak#1 hingga kursi goyang anak-anak#7
Tidak tersedia versi lain