Text
Menyutradarai dokumenter televisi Siti Kewe dengan pendekatan direc-cinema: Lap. karya seni
Kewe atau Kahwa adalah nama lain dari kopi bagi orang Gayo, Aceh tempo dulu. Bila ditelusuri kata ini lebih dekat kepada bahasa Arab yaitu Kahwah. Kopi atau kewe merupakan sumber penghasilan utama di dataran tinggi Gayo. Dahulu orang Gayo menganggap tanaman ini adalah tanaman liar. Orang mengambil batang atau cabangnya hanya untuk pagar kebun semata. Buah kopi yang masak dibiarkan saja dimakan burung. Selanjutnya menurut dugaan, burung yang memakan buah kopi itulah yang menyebarkan bibit tanaman kopi ini. Dari mana asalnya kopi di Gayo seorangpun tidak ada yang tahu. Dan sepanjang ingatan mereka, tidak seorangpun yang mengaku pernah menanam kopi.1 Secara umum bagi orang Gayo, kewe memiliki aspek dan nilai-nilai sejarah, ilmu pengetahuan, sosial budaya, bahkan nilai harga diri. Semua nilai-nilai yang tersimpan dalam budaya kopi banyak yang telah diketahui, namun masih banyak juga yang tersirat.
Tidak tersedia versi lain