Text
Media informasi tentang tradisi batagak penghulu Nagari Padang Tarok, Kec. Baso, KAB. Agam, Sumatera Barat : LAP. KARYA
Karya tari Babatehi terinspirasi dari tradisi pemberian gala kepada laki-laki yang sudah menikah(urang sumando) dalam tradisi masyarakat Pariaman, Sumatera Barat. Tradisi ini mencerminkan sistem kekerabatan matrilineal dan penghormatan terhadap menantu, namun di sisi lain juga menimbulkan perilaku yang berbeda tergantung pada jenis gelar yang disandang, seperti Sidi, Sutan, dan Bagindo. Perbedaan perilaku ini menjadi refleksi nyata dari kesenjangan sosial dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Pengkarya menginterpretasikan fenomena sosial ini ke dalam bentuk tari dramatik dengan menggunakan tujuh penari perempuan dan diiringi musik live eksperimental. Struktur karya dibagi dalam tiga bagian: perbedaan perilaku berdasarkan status sosial, konflik akibat ketimpangan tersebut, dan usaha pencarian kesetaraan manusia di mata Tuhan. Konsep garapan memadukan elemen tradisi, eksplorasi gerak kontemporer, serta simbolisasi properti untuk memperkuat makna. Babatehi tidak hanya menjadi representasi artistik dari tradisi lokal, tetapi juga sebagai kritik sosial terhadap realitas yang masih terjadi hingga kini. Kata kunci: Tari Babatehi, gala, urang sumando, kesenjangan sosial, Pariaman.
Tidak tersedia versi lain