Text
Perancangan media informasi meningkatkan kesadaran tentang body dysmorphic disorder pada dewasa awal : lap. karya
Body Dysmorphic Disorder (BDD) merupakan salah satu bentuk gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan pikiran obsesif terhadap kekurangan fisik yang tidak signifikan atau bahkan tidak nyata. Penderitanya sering kali merasa cemas, tidak puas, dan tidak percaya diri terhadap penampilannya, meskipun orang lain tidak melihat adanya kekurangan tersebut. Dalam era digital saat ini, khususnya dengan dominasi media sosial, tekanan terhadap standar kecantikan menjadi semakin kuat, terutama pada kalangan dewasa awal (usia 18-30 tahun) yang sedang berada dalam fase pencarian jati diri dan pembentukan identitas diri. Banyak dari mereka membandingkan diri dengan figur publik atau konten media sosial, sehingga berisiko mengalami krisis citra tubuh yang dapat memicu gejala BDD. Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan media informasi berupa konten audio visual yang mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman mendalam mengenai BDD pada kalangan dewasa awal. Proses perancangan dilakukan melalui metode observasi, wawancara dengan psikolog dan individu yang mengalami gejala BDD, serta penyebaran kuesioner untuk menggali pemahaman masyarakat terhadap isu ini. Konten dirancang dengan pendekatan visual dan verbal yang komunikatif, menggunakan skema warna yang merepresentasikan kondisi psikologis penderita BDD, serta tipografi yang emosional namun tetap mudah dibaca. Narasi dikembangkan untuk membangun kedekatan emosional antara audiens dan isu yang diangkat, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima secara empatik. Melalui pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, media informasi ini diharapkan dapat menjadi sarana edukatif yang efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Body Dysmorphic Disorder serta mendorong empati pada para penderitanya. Kata Kunci: Body Dysmorphic Disorder, Media Informasi, Audio Visual, Dewasa Awal, Desain Komunikasi Visual.
Tidak tersedia versi lain