Text
Kuluk Kerinci sebagai motif hias pada tas wanita : lap. karya
Tengkuluk (kuluk) adalah penutup kepala tradisional perempuan suku Kerinci yang digunakan oleh anak batino (perempuan). Bentuk kuluk secara umum terdiri dari lingkaran besar (2 gelang besar), lidah atau jumbei (selembar kain beludru dengan ukuran 8-10 cm) yang dipasang pada bagian atas lingkaran (gelang) sampai belakang kepala sebatas pinggang, kain ini biasanya bewarna hitam atau merah. Bentuk kuluk menginspirasi pengkarya untuk dijadikan motif hias pada tas dengan menggunakan komposisi pola berulang secara melingkar. Proses penciptaan karya ini melalui tiga tahapan yaitu, tahap eksplorasi yaitu melihat secara langsung bentuk kuluk asli. Perancangan dengan menuangkan ide ke bentuk sketsa alternatif yang kemudian menjadi desain terpilih hingga perwujudan karya melalui teknik batik tulis lalu diaplikasikan pada tas wanita. Penciptaan menggunakan teori dari bentuk, fungsi, kreasi, motif dan warna. Bentuk karya yang diciptakan adalah tas wanita dengan jenis tas selempang dan tas tangan menggunakan teknik batik tulis. Fungsi tas wanita ini yaitu sebagai wadah membawa barang-barang pribadi saat acara formal atau acara resmi. Alasan pengkarya menciptakan karya ini yaitu memberikan pemahaman atas benda budaya yang harus tetap dilestarikan dan juga menggabungan dengan motif nagguri lahak yaitu dengan tujuan memberikan pemahaman bahwasanya hidup bersih dalam lingkungan bermasyarakat sangatlah penting. Di mana dari motif yang diterapkan pada tas wanita ini memiliki hubungan dengan perempuan yang harus bersih dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Karya yang diciptakan sebanyak tujuh buah, dengan judul yaitu: “Berdampingan”, “Refleksi”, “Seluruh Sisi”, “Beriringan”, “Bersua”, Kesatuan” dan “Saling Support”. Kata kunci: Batik, kuluk, tas wanita dan motif
Tidak tersedia versi lain