Text
Hidup segan mati tak mau : krisis identitas dan konsep revitalisasi tari tradisi masyarakat di Kabupaten Merangin provinsi Jambi : tesis
Hidup Segan Mati Tak Mau memberi isyarat bahwa kondisi seni tradisional masyarakat Merangin mengalami krisis identias. Krisis tersebut terjadi pada tari Kadam, Sayak, Jerambah Patah dan Betauh Perentak, krisis identitas bisa muncul saat suatu budaya atau kelompok seniman menghadapi tantangan yang signifikan. Perlu dilakukan revitalisasi yang melibatkan serangkaian langkah untuk melestarikan dan mendorong perkembangan tari tradisional agar tetap relevan dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Kondisi demikian, memiliki urgensi untuk segera dilakukan penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengungkap faktor-faktor penyebab krisis identitas dan tawaran konsep revitalisasi untuk menjaga kelestarian seni tradisi dalam masyarakat Merangin Jambi. Metode yang digunakan kualitatif peneliti menjadi instrumen utama dalam pengumpulkan data penelitian meliputi: menentukan fokus penelitian, rangcangan penelitian, pemilihan informan dan sampel, pengumpulan data primer melalui, wawancara observasi dan dokumentasi dan analisis data. Landasan teori yang digunakan (Cerly Chairani Lubis) Revitalisasi, (Sukarwo) krisis identitas. Hasil penelitian untuk mengatasi krisis identitas kesenian tradisi perlu dilakukan langkah revitalisasi seperti pendidikan dan pelatihan, konsevasi dan dokumentasi, keterlibatan komunitas, inovasi dalam tradisi, pengakuan dukungan pemerintah, dan penggunakan teknologi. Kata Kunci: Hidup segan mati tak mau: Krisis identitas, konsep revitalisasi, tari tradisi dan masyarakat Merangin.
Tidak tersedia versi lain