Text
Makna Marapulai Basuntiang Dalam Prosesi Adat Perkawinan Inderapura Pesisir Selatan : tesis : CD
Tesis ini berjudul Makna Marapulai Basunting dalam Prosesi Adat Perkawinan Inderapura Pesisir Selatan. Suntiang merupakan hiasan kepala yang lazimnya dipakai oleh anak daro dalam prosesi perkawinan. Namun berbeda di Inderapura, dimana marapulai juga menggunakan suntiang. Keberadaan marapulai basuntiang dalam prosesi perkawinan yang memiliki keunikkan tidak terlepas dari sejarah Minangkabau yang diyakini oleh masyarakat Inderapura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara . Pendekatan ini untuk menemukan permasalahan penelitian berupa bagaimana bentuk suntiang marapulai dan makna pemakaian sunting marapulai. Dalam melakukan analisis data penelitian ini menggunakan metode etnografi . Prosesi perkawinan di Inderapura terdiri dari beberapa tahap dimulai dengan prosesi maikek, bararak bako, menyampaian gala, dan duduak basandiang. Tradisi marapulai basuntiang dilakukan pada prosesi perkawinan bararak bako. Suntiang marapulai berbentuk setengah lingkaran yang bermotif tumbuh-tumbuhan, hewan, dan geometris. Makna yang terdapat dalam motif suntiang marapulai mengandung nilai religius, serta nilai-nilai sosial dan budaya. Makna dari marapulai basuntiang adalah turun satingkek tanggo, raja sehari, memberitahukan kepada pemangku adat dan masyarakat umum seorang laki-laki sudah menjadi sumando di kaum keluarga anak daro dan menyamakan derajat laki-laki dengan derajat perempuan. Secara keseluruhan marapulai basuntiang memperlihatkan prinsip kesetaraan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Inderapura Pesisir Selatan. Kata Kunci : Makna, marapulai basuntiang, prosesi perkawinan
Tidak tersedia versi lain