Text
Penyutradaraan film fiksi pancarona: penerapan director as interrpretator untuk drama musikal: skripsi karya + CD
"Pertanggungjawaban dari karya seni Cutting To Continuity bertujuan untuk menjaga kesinambunagn ruang dan waktu pada setiap scene. Sehingga tidak ada lompatan waktu yang terlalu jauh dan membuat penonton merasa nyaman dalam menonton film tersebut. Nilai informasi dan estetik yang ingin disampaikan pada setiap adegan maupun setiap cuttingannya memiliki keindahan yang dirasakan oleh penonton. Objek penciptaan karya ini tentang hubungan antara anak dan ayah yang tidak harmonis, karena terlalu kerasnya mendidik anak sehingga membuat anak menjadi merasa kalau sang ayah tak sayang pada nya. ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai cara mendidik anak jangan terlalu keras dan harus selalu berbincang dengan anak, agar anak bisa terbuka kepada orangtuanya. Konsep estetik pada karya seni ini terletak pada kemasan baik itu melalui penyambungan gambar yang menghadirkan shot-shot sinematik dari pergerakan kamera. penyambungan yang disusun secara sistematis yang di bentuk berdasarkan Cutting To Continuity sebagai media untuk pemberi nilai informasi atau estetik pada hampir setiap adegan. Kemudian informasi atau estetika yang menghasilkan sebuah hubungan dramatik. Selain itu juga dari color grading untuk memberikan sentuhan warna yang sesuai dengan mood dari film, Informasi atau estetik bisa dirasakan melalui visual yang dihadirkan. Karena setiap adegan yang di hadirkan dapat memberikan informasi yang dapat ditangkap oleh penonton. Musik, sound efek, dan juga ambiance juga sangat berpengaruih pada estetika dan deramatik pada film, sehingga musik bisa membawa penonton hanyut dalam prasaan sedih, takut, senang, bahagia maupun mencekam sesuai dengan capaian pembuat karya."
Tidak tersedia versi lain