Text
Penyutradaraan film fiksi dandelion: penerapan emosi traumatik tokoh sandra melalui visual element: skripsi karya + CD
Dandelion merupakan film bergenre drama yang bercerita tentang perjuangan seorang gadis penderita gangguan Post Traumatic Stress Disolder (PTSD) yang berjuang untuk mengendalikan rasa traumatisnya di tengah tekanan yang sering dia alami. Gadis bernama Sandra, berusia 19 tahun seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia. Ia adalah seorang anak yatim yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dengan ibunya yang lumpuh. Demi membayar uang kuliahnya ia harus bekerja di sebuah cafe. Karena Sandra rajin, Sandra menjadi orang kepercayaan di cafe tempat ia bekerja. Tidak hannya di percaya oleh pemilik café yaitu Septian, tapi ia juga dekat dengan adik Septian. Film fiksi Dandelion digarap dengan mengambil visual element menjadi konsep yang digunakan dalam pembuatan film karena latar belakang dari skenario Dandelion ini adalah menceritakan tentang Post Traumatic Stress Disolder (PTSD) dimana menceritakan tentang trauma Sandra dan bagaimana cara ia mengatasinya. Sosok Sandra adalah seorang gadis yang pendiam, jadi untuk mewujudkan karakternya digunakannlah konsep ini agar informasi yang ingin disampaikan dapat tervisualkan dengan baik, informasi tidak hannya disampaikan dengan dialog tetapi juga dengan visualisasi dari sikap Sandra, gerakan-gerakan yang ia lakukan dan juga ekspresi wajahnya. Konsep visual element dapat memvisualisasikan situasi yang dramatis serta emosional. Kata Kunci: Film Dandelion, emosi traumatk, visual element
Tidak tersedia versi lain