Text
Pseudo tradisional ritual menuntauk dalam tari mangkik staih di kota Sungai Penuh Provinsi Jambi: skripsi
Fokus utama kajian tulisan ini adalah menganalisis satu bentuk tradisi budaya masyarakat Sungai Penuh yang dikenal sebagai ritual menuntauk, yang kemudian berubah menjadi pseudo tradisional ritual menuntauk. Ritual menuntauk adalah salah satu bentuk upacara (ritual) meminta ilmu (menuntauk) yang dilakukan oleh masyarakat tradisional dengan menghadirkan berberapa persyaratan berupa sesajen dan perlengkapan yang dipersembahkan kepada arwah leluhur. Aktivitas ritual ini dikendalikan oleh pawang. Ritual ini dilakukan apabila ada masyarakat yaitu kaum laki-laki yang akan pergi merantau.
Ritual menuntauk mengalami kepunahan sejalan dengan perkembangan pendidikan. Hilman seorang seniman tari dari Kota Sungai Penuh membangkitkan kembali ritual menuntauk menjadi pseudo tradisional dan mewujudkanya kedalam bentuk tari berjudul Mangkik Staih. Pseudo tradisional ini menjadi pembuka di setiap bagiannya.
Dalam melakukan analisis pembahasan tentang pseudo tradisional dirujuk pendapat Soedarsono yang membicarakan mengenai kaidah-kaidah tradisi yang telah dihilangkan nilai-nilai tradisionalnya yang bersifat sakral. Analisis bentuk pseudo ritual dalam tari Mangkik Staih dilakukan dengan berpedoman kepada pendapat Sumandiyo Hadi yang menyangkut tentang elemen-elemen tari. Jurnal ini adalah hasil sebuah penelitin dengan pendekatan deskripsi analisis
Tidak tersedia versi lain