Text
Aksara incung pada kain panjang: Lap. tugas akhir karya seni
Aksara incung adalah salah satu hasil budaya masyarakat Kerinci pada zaman dahulu, naskah kuno yang dipakai oleh suku Kerinci pada zaman dahulunya yang ditulis pada kulit kayu, tanduk kerbau, bambu, daun lontar, kertas dan tulang. Incung berarti patah terpancung. Bentuknya berupa garis lurus, patah terpancung dan melengkung. Aksara incung sebagai ide penciptaan motif pada kain panjang merupakan sebuah usaha untuk mengangkat nilai kearifan lokal masyarakat Kerinci.
Konsep penciptaan karya ini berangkat dari aksara incung sebagai motif pada kain panjang. Landasan teori yang digunakan sebagai pedoman dalam perwujudan karya ini menggunakan landasan teori bentuk, fungsi dan warna. Metode penciptaan karya ini menggunakan tiga tahap, mulai dari eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan karya ini yaitu kain mori primisima dan pewarnaan remazol, teknik yang digunakan yaitu teknik batik tulis.
Bentuk karya ini adalah dua dimensi berupa tujuh buah kain panjang dengan penerapan aksara incung dikolaborasikan dengan media tulis dahulunya, seperti tanduk, daun lontar tulang, kulit kayu, ruas buluh, dan kertas. Ketujuh karya yang diciptakan dapat difungsikan sebagai hiasan fanel atau hiasan dinding, juga dapat digunakan sebagai kain bawahan pada saat memakai baju kebaya.
Kata kunci: Aksara Incung, Kain Panjang
Tidak tersedia versi lain