Text
Pemeranan tokoh nyonya alving dalam lakon hantu-hantu karya Hendrik Ibsen terjemahan Teguh Karya: lap. karya seni
Pemeranan tokoh Ny. Alving dalam lakon Hantu-hantu karya Hendrik Ibsen terjemahan Teguh Karya merupakan bentuk penciptaan yang dilakukan oleh pemeran. Perwujudan pemeranan tokoh Ny. Alving dimulai dengan analisis lakon Hantu-hantu. Pemeranan tokoh Ny. Alving dalam lakon Hantu-hantu karya Hendrik Ibsen terjemahan Teguh Karya, menggunakan motode pemeranan Stanislavsky. Bentuk pemeranan ini pemeran menggunakan pendekatan akting yang digagas oleh Stanilavsky dalam buku yang berjudul Persiapan Seorang Aktoryang membantu pemeran menemukan tahapan kerja pemeranan.
Akting akan dihadirkan melalui pengolahan seni peran yang berpedoman pada teori dan metode ‘menjadi’ atauto be yang dicetuskan oleh Konstantin Stanislavsky. Teori ‘menjadi’ menegaskan pentingnya pencapaian magic if. Pencapaian magic if ditandai dengan keberhasilan pemeran dalam mengadaptasi situasi dan kondisi tokoh dalam naskah sebagai situasi dan kondisi yang dialami pemeran sendiri. Melalui pertunjukan Hantu-hantu karya Hendrik Ibsen, pemeran ingin menyampaikan visi kepada penonton bahwa setiap kehidupan pasti akan memiliki kenangan baik ataupun buruk.
Kata kunci: Pemeranan, TokohNy. Alving, Lakon, Hantu-hantu, Akting, Stanislavky
Tidak tersedia versi lain