Text
Bentuk guci Aceh dalam kriya kayu: lap. tugas akhir karya seni
Guci merupakan kerajinan tangan dari tanah liat yang sudah sangat tua usianya, guci tergolong dalam kerajinan gerabah atau karya keramik. Guci juga merupakan peninggalan budaya zaman dahulu yang senantiasa dan masih digunakan sampai saat sekarang. Guci adalah tempat menyimpan air di dapur yang dipergunakan sehari-hari untuk kebutuhan memasak. Guci terdiri dari berbagai ukuran dari yang besar sampai yang kecil. Guci yang berukuran besar disebut peudeuna sedangkan guci kecil dan sedang disebut guro yang sering dipakai di rumah. Secara umum guci juga terdapat di daerah lain yang hampir sama bentuknya hanya saja nama yang berbeda. Pengrajin yang ada di Indonesia memproduksi berbagai jenis, bentuk dan fungsi gerabah untuk kebutuhan rumah tangga seperti gentongan, kato-katoan dan buli-buli, akan tetapi tidak lepas dari ciri khas tiap daerah tertentu.
Konsep penciptaan karya ini berangkat dari bentuk Guci Aceh yang dijadikan sebagai karya tiga dimensi. Landasan teori yang digunakan sebagai pedoman dalam perwujudan karya ini menggunakan landasan teori Bentuk, Fungsi, Ekspresi. Metode penciptaan karya ini mengunakan tiga tahap, mulai dari tahap eksplorasi, tahap perancangan, tahap perwujudan. Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan karya ini adalah kayu mahoni, sawo, nangka dan pulai.
Karya yang diciptakan berupa karya tiga dimensi sebanyak delapan buah yang memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda. Adapun karya yang diwujudkan diantaranya vas bunga, lampu tidur, tempat buah, tempat air (dispenser), lampu gantung, lampu dinding dan meja sudut. Karya yang diciptakan menggunakan teknik bubut dan laminasi. Fungsi karya yang diciptakan memiliki nilai fungsi dan keindahan.
Kata kunci: Guci Aceh, Kriya Kayu
Tidak tersedia versi lain